MILAGROS VS ASI
Milagros adalah air alkali alami yang memiliki sumber mata air di sukabumi. Sudah lolos uji BPOM, MUI, Sucofindo, ABICS, dan baru2 ini milagros sudah keluar izin klinisnya dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sebagai bagian pengobatan alternatif yang dapat menyembuhkan penyakit.
Milagros mempunyai kemampuan scalar energy yaitu kemampuan gelombang elektromagnetik longitudinal yg dapat menembus dinding pembatas, sehingga dgn kemampuan ini gel. Elektromagnetik yg dihasilkan dpt menggerakkan dan mengaktifkan kembali sel2 dlm tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri dan memberikan tenaga lebih besar lagi dalam penyembuhan. Oleh karena itu, milagros diyakini dapat menyembuhkan penyakit Diabetes yg diakibatkan pankreas penderitanya sdh rusak dan tdk dpt memproduksi insulin lagi. Kemampuan seperti ini yang tidak dimiliki oleh air alkali produk mesin.
Kemampuan scalar energy tidak bisa dihasilkan dari air alkali buatan mesin, sebab kemampuan scalar energy ini lebih banyak dihasilkan oleh kemampuan dasar air alkali alami yang sudah dimiliki sejak di dalam sumber mata airnya. Disini letak kekuasaan Yang Maha Kuasa memperlihatkan kekuasaannya.
Apapun yang dibuat manusia untuk meniru ciptaan Sang Maha Pencipta pasti memiliki kemampuan yang sgt jauh di bawah dr hasil ciptaan Nya. Manusia hanya bisa meniru unsur yang ada di dalamnya, namun tidak akan mampu memberikan efek metafisika di dalamnya ( contohnya scalar energy)
Sebagai contoh :
Hingga kini manusia belum dapat menciptakan air susu yang dihasilkan oleh manusia dan hewan dengan sumber makanan yang berbeda-beda. Namun Allah berkuasa menjadikan air susu harus berupa cairan berwarna putih yang memiliki kemampuan dan manfaat yang luar biasa. Semahal dan sebagus apapun susu formula di luar sana tidak ada yang bisa menyamakan kualitas ASI. Termasuk kalengnya inilah kemampuan metafisika yang tidak dapat dihasilkan oleh produk manusia yaitu kaleng susu buatan Allah yang dapat memberikan rasa cinta dan kasih sayang. Masya Allah...
0 Response to "MILAGROS VS ASI"
Posting Komentar